Dalam dunia forex, di samping trader-trader yang sudah berhasil dan sukses, ada pula trader-trader yang masih gagal,
bahkan sebagian besar adalah pemula. Trader awam biasanya tertarik
untuk mencoba setelah melihat trader yang sudah berhasil, dengan asumsi
bahwa forex mudah untuk dikuasai dan segera bisa sukses seperti mereka.
Namun, ternyata tidak sedikit trader pemula yang dalam jangka waktu
pendek sudah pensiun dari trading-nya, bahkan menyerah dan ‘berjanji’
tidak akan menyentuh dunia forex lagi.
‘Mengapa gagal?’ — Pertanyaan introspeksi tersebut
perlu dicari jawabannya. Berikut kami coba rangkumkan sejumlah alasan
mengapa kebanyakan trader pemula mengalami kegagalan dan mungkin salah
satunya menjawab pertanyaan rekan-rekan trader sekalian:
1. Ekspektasi Yang Tidak Realistis
Pemula di dunia forex banyak yang tertarik untuk mencoba forex,
tetapi enggan untuk mempelajarinya dengan sungguh-sungguh. Sebagian
besar ingin segera mulai trading dan meraih profit secepat mungkin dan
sebanyak mungkin. Waktu pembelajaran yang merupakan fase penting pun
akhirnya diabaikan. Tidak semua orang bisa jadi pilot, hanya mereka yang
belajar dan berlatih menerbangkan pesawat yang bisa.
2. Tidak Paham dan Tidak Menerima Resiko
Pemula seringkali tidak siap menghadapi loss, yang merupakan resiko
trading, apalagi loss pada posisi pertama yang dibuka. Seringkali loss
di awal trading memberikan tekanan yang berat bagi trader awam,
menimbulkan pikiran “Wah, duidku harus balik malam ini juga” dan memicu
beberapa posisi keliru lainnya, loss semakin besar dan akhirnya
memutuskan pensiun dini.
Seorang trader harus siap menerima kerugian, dan juga sadar bahwa
dalam trading selalu akan ada yang namanya loss. Namun, seiring
berjalannya proses pembelajaran, tentu saja akan ada profit di
tengah-tengah loss, dan nantinya menjadi lebih banyak profit
dibandingkan loss. Oleh karena itu, pastikan ketersediaan modal, ukur
tingkat resiko Anda dan pastikan resiko berhasil dikendalikan dengan
baik. Jangan panik, jangan terburu-buru, profit mungkin tidak datang
malam ini, tapi selalu ada kesempatan di setiap tick pergerakan harga.
3. Tidak Menikmati Trading
Terlalu berorientasi pada profit, bukan pada proses trading (termasuk
proses pembelajarannya) yang menyenangkan. Apabila seorang trader tidak
menikmati tradingnya, tentu saja dia tidak akan mampu berkembang. Duduk
tenang, menganalisa pasar, membaca berita, merupakan sebuah langkah
yang harus dilakukan, barulah keputusan buy atau sell,
atau bahkan tidak mengambil posisi diambil berdasarkan pertimbangan
matang. Sebagian besar duduk di depan komputer 1 menit, kemudian melihat
grafik naik 10 pip, memutuskan ‘buy‘ berdasarkan insting grafik masih akan naik.
Well, tidak semua orang terlahir menjadi pesepakbola, hanya
mereka yang hobi, senang dan tekun menjalani latihan saja yang akan
menjadi pemain profesional.
4. Tidak Mendengarkan Pasar
Pasar yang membentuk dan menentukan harga. Analisa dengan berbagai
indikator, teknik serta coretan-coretan yang menghiasi chart Anda, semua
itu boleh-boleh saja, tapi perhatikan juga faktor-faktor lain. Misal
kita ambil contoh pada saat krisis Yunani mencuat, membuat Euro
terpukul, tren ke bawah untuk EUR/USD sangat kuat dan pair terus turun
berminggu-minggu. Maka dengarkan pasar dan jangan hiraukan posisi buy karena indikator Anda berkata sudah waktunya rebound.
5. Seringkali (atau Selalu) Merasa Benar
Menghadapi sebuah kerugian, apalagi berkali-kali, akan menimbulkan
pemikiran, “Padahal posisiku sudah benar” atau “Market curang, padahal
sudah dianalisa benar-benar”. Pemikiran semacam itu hanyalah bentuk
pelampiasan frustasi, solusinya, tutup komputer Anda, carilah
kesenangan. Setelah tenang barulah pikirkan lagi di mana kekurangan
analisa Anda, tambahkan masukan tersebut untuk menyempurnakan skill
trading Anda. Trader seringkali sangat sulit untuk mengakui kesalahan.
Ketika suatu posisi floating negatif pun, trader cenderung merasa bahwa
dia sudah benar dan pasar akan segera berbalik arah seperti kehendaknya,
sehingga terus menunggu dan justru mengalami loss lebih besar karena
market tidak mendengarkan suara hati dan bisikan Anda.
Sangat penting bagi seorang trader untuk bisa menerima dan mengakui
kesalahan, sehingga dia bisa segera menutup posisinya yang mulai merugi
dan mencegah kerugian yang lebih besar. Kerugian kecil lebih mudah
dicari gantinya, sedangkan kerugian besar semakin mempersulit Anda untuk
melakukan cut loss, berujung pada kepanikan dan membuat setiap malam
sulit tidur memikirkan posisi terkatung-katung. (Serta menimbulkan
hasrat pensiun dini :p)